Jumat, 26 September 2014

BLH Kota Palembang Bagi-Bagi Masker Gratis

Karena server web BLH sedang down, berita tentang kegiatan BLH terpaksa diposting di sini. Sayang sudah capek nulis artikelnya.



Hampir 3 minggu terakhir ini Kota Palembang dilanda kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan baik di wilayah kota maupun di kabupaten tetangga.
Kabut asap atau haze adalah fenomena atmosfer dimana  debu, jelaga, asap, gas-gas pencemar, uap air dan partikulat kering lainnya melayang-melayang di udara membentuk suatu campuran yang disebut aerosol sehingga menyebabkan berkurangnya jarak pandang (visibilitas).
Emisi zat partikulat dan gas-gas pencemar yang menyebabkan kabut asap antara lain berasal dari industri, polusi lalu lintas, debu pertanian dan kebakaran hutan dan lahan.
Pembakaran biomassa (rumput, lumut, semak belukar dan kayu) menghasilkan emisi yang cukup besar berupa zat partikulat dan gas-gas seperti CO, CO2, NO2 dan SO2. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan dalam skala besar ditandai dengan konsentrasi zat partikulat (particulate matter/PM) yang tinggi. Karena kebakaran lahan dan hutan mempunyai karakteristik emisi yang spesifik, kandungan kabut asap sebagian besar terdiri dari partikel yang sangat halus dengan diameter kurang dari 10 mm (PM 10). Sementara partikel kasar dengan diameter lebih besar dari 10 mm bisa hilang dalam waktu beberapa jam hingga satu hari, partikel halus memiliki waktu tinggal di atmosfer lebih panjang (sampai dengan 1 minggu) dan dapat tersebar hingga ribuan kilometer. Eliminasi kabut asap dari atmosfer utamanya disebabkan karena hujan.
Zat partikulat dengan diameter kurang dari 10 mikrometer, termasuk partikel halus diameter kurang dari 2,5 mikrometer, dapat menembus jauh ke dalam paru-paru. Dalam studi terbaru, paparan polusi partikulat - baik sendiri atau dengan gas pencemar udara lainnya - dikaitkan dengan kematian dini, kesulitan bernapas, memperburuk asma, meningkatkan penerimaan rumah sakit dan kunjungan ruang gawat darurat, dan peningkatan gejala pernafasan pada anak-anak. Orang-orang yang paling berisiko dari paparan partikel halus adalah anak-anak, orang tua, dan orang dengan masalah pernapasan kronis.
Untuk memantau kondisi kualitas udara dan mengantisifasi dampaknya bagi masyarakat maka Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang:

1.   Melakukan Pengukuran Kualitas Udara Ambient sejak tanggal 9 September 2014 dan mulai tanggal 17 September 2014 hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) untuk parameter PM 10 masuk dalam kategori tidak sehat.  Untuk parameter PM 10   katagori ISPU tidak sehat dampak yang ditimbulkan yaitu berkurangnya jarak pandang dan dan terjadi pengotoran  debu. 

2.   Mengantisipasi adanya dampak terhadap kesehatan maka dilakukan Pembagian Masker secara Gratis kepada Masyarakat terutama pengguna jalan  lokasi sebagai berikut:
a.    Jalan Merdeka depan Kantor Palembang pada hari Kamis, 18 September 2014 berjumlah 3.000 masker.
b.   Persimpangan Jalan Demang Lebar Daun – Jalan Angkatan 45 pada hari Jum’at, 19 September 2014 berjumlah 3.500 masker.
c.    Simpang Lima DPRD Propinsi Sumatera Selatan, 25 September 2014 berjumlah 3000 masker.

3.        Memberikan himbauan kepada masyarakat:
a.      Memakai masker jika melakukan aktifitas diluar rumah
b.      Lebih banyak minum air putih
c.      Upayakan agar polusi atau kabut asap tidak masuk kedalam rumah/ruangan
d.      Selalu melakukan pola hidup sehat
e.  Melindungi penampungan air minum dan makanan serta mencuci buah sebelum dimakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar